Jumat, 29 April 2016

Jumat, 22 April 2016

Wisata Madiun



1. Air Terjun Seweru

Ini dia wisata alam yang bisa dikunjungi di Madiun. Lokasinya air terjun ini berada di wilayah perkebunan kopi kandangan tepatnya di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Selain dikenal dengan nama Air terjun Sewuru, air terjun ini juga punya nama lain yaitu serondo atau kedung malam.
Air terjun ini berada di lereng Gunung Wilis. terpesona dengan 2 aliran air terjun yang saling berhadapan dan bermuara disatu ceruk yang sama.
Jalan menuju lokasi ini belum terlalu bagus. Ada baiknya  menggunakan sepeda motor. Sebelum memasuki kawasan air terjun, dari tempat parkir Wovger juga harus melakukan trackking sekitar 1 km menuruni jalan setapak yang curam.
Untuk tiketnya, Wovger hanya perlu membayar parkir saja sekitar Rp. 1.000,-. Disini masih belum ada penarikan karcis masuk.

2. Air Terjun Krecekan Ndenu 

              
Lokasi air terjun ini ada di Desa Kepel Kecamatan Grape Kabupaten Madiun. Untuk menuju kelokasi air terjun ini, Wovger sudah dimudahkan dengan jalan yang sudah lebih halus dengan aspal. Jarak jangkaunya sekitar 20 KM dari pusat kota.
Untuk masuk ke lokasi ini Wovger hanya perlu membayar retribusi sebesar Rp. 2.000,-.

3.Wisata Alam Grape 

Grape merupakan salah satu obyek wisata bernuansa alam. Berlokasi diarea lereng Gunung Wilis tepatnya Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Walaupun merupakan kota industri, ternyata Madiun juga punya banyak tempat wisata alam. Sebelum memasuki Air Terjun Krecekan Ndenu, pasti akan melewati Wisata Alam Grape ini.
Akses jalan menuju kesini sangat mudah dan bisa dimasuki oleh mobil.
Disini bisa menikmati sebuah perdesaan yang disetting sedemikian rupa menjadi tempat wisata yang mengajak pengunjungnya bisa kembali menikmati suasana alam perdesaan.
Disini bisa menikmati suasana perdesaan yang sangat alami dengan sungainya yang sangat jernih. Disini Wovger juga akan dimanjakan dengan Pemandangan sawah dan perbukitan. Didesa ini juga menjadi tempat Konservasi bibit tanaman jati, coklat dll. Jangan khawatir, buat yang membawa anak, disini juga disediakan Taman bermain anak.
Disini tidak ada penarikan tiket masuk saat hari libur, dan akan ditarik Rp. 1.000,- saat hari libur

4. Taman Wisata Umbul 

Taman wisata ini letaknya berada di Desa Glonggong, kecamatan Dolopo yang berjarak 20 km kearah selatan kota Madiun. Perlu Wovger tau, taman wisata Umbul ini merupakan peninggalan Belanda lho.
Disini ada banyak sekali permainan seperti roller coaster, kora-kora, kincir angin, dan permainan sejenisnya. Disini juga ada kolam renang, pesanggrahan, kebun binatang mini, rumah makan, tempat bermain anak dan juga sumber air belerang. Untuk yang ingin bermalam ditempat ini juga disedikan tempat penginapan.
Untuk masuk kawasan ini, wisatawan hanya perlu membayar tiket kisaran Rp. 5.000,- sampai Rp. 7.000,-.

5. Sun City & Theme Park.

Ini merupakan wisata terpadu dimana terdapat waterboom dan taman bermain yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Di Sun City Wovger bisa puas-puasan bermain air. Hanya dengan membayar tiket sebesar Rp. 25.000,-, sudah bisa menikmati berbagai macam wahana air.
Selain itu di Theme Park bisa bermain permainan dengan berbagai macam wahana seperti bianglala dan jenis lainnya. Sayangnya disini harus membeli tiket per wahana karena belum ada tiket terusannya.
Lokasi Sun City dan Theme Park ini ada di Jl. S Parman no 8 Madiun.

6. Dumilah Water Park 

Lokasi tempat wisata ini ada di Jl. Slamet Riyadi, Madiun. Disini bisa berpuas-puas diri bermain air, berenang, dan berseluncur. Selain permainan air, disini juga bisa menikmati sensasi bermain outbound, flaying fox, water game, mini game dll.
Untuk bisa bermain disini harus membayar tiket sebesar Rp. 15.000,- sampai Rp. 20.000,-.

7.Monumen Kresek.

Ada juga tempat wisata sejarah yang bisa Wovger kunjungi, yaitu monumen Kresek. Monumen Kresek menjadi monumen peringatan sejarah berdarah di Indonesia yaitu saat terjadi pemberontakan oleh PKI. Monumen ini dibuat sebagai peringatan pada peristiwa pemberontakan PKI pada tahun 1948. Monumen ini memiliki luas sekitar 2 hektar dan berada sekitar 8 km ke arah timur kota Madiun.
Di dekat monumen ini terdapat nama-nama para prajurit TNI dan pamong desa yang tewas dalam melawan PKI di desa kresek yang di ukir pada batu prasasti.
Read More

Minggu, 17 April 2016

About Madiun



Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat diartikan dari kata "medi" (hantu) dan "ayun-ayun" (berayunan), maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan "Babat tanah Madiun" terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo Jumeno bernama keris Tundhung Medhiun. Pada mulanya bukan dinamakan Madiun, tetapi Wonoasri.
Sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan Kerajaan Kediri (Daha). Oleh karena itu pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh Retno Dumilah.
Beberapa peninggalan Kadipaten Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen, di mana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wonosari selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak disekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat.
Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur, secara budaya Madiun lebih dekat ke budaya Jawa Tengahan (Mataraman atau Solo-Yogya), karena Madiun lama berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram.
Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun yang dipimpin oleh Musso di daerah Dungus, Wungu, Kabupaten Madiun yang sekarang di kenal dengan nama Monumen Kresek.
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.